SUOH, asing di telinga orang awam bukan? Terdengar seperti sesuatu yang merujuk ke Korea begitu? Jangan salah, Suoh ini dekat dengan kita. Iya, tak usah tengok-tengok negara lain, Indonesia punya Suoh yang istimewa sendiri. Wah, bagaimana nih, tertarik dengan “Suoh” ini? Kenali Suoh lebih dalam melalui artikel ini ya, tak kenal maka tak sayang kan? Simak tulisan saya berikut ini.
Sebagai rakyat Indonesia yang separuh berdarah Sumatra, saya selalu tertarik dengan berbagai wilayah Sumatra yang masih menyimpan keasriannya sendiri. Maklum, belakangan ini saya tinggal di wilayah Jabodetabek yang sudah dikenal luas akan ketidakasriannya lagi. Gedung-gedung tinggi, perumahan padat penduduk, asap kendaraan, wisata alam buatan, untung masih ada tersisa alamnya walau agak tercemar polusi, menyedihkan, tapi mau dikatakan apa lagi? Rehabilitasi jadi solusi.
Nah, waktu saya tinggal di Pulau Sumatra saya belum dengar yang namanya Suoh. Saya tahunya Lampung itu pantai, pantai, dan danau. Setelah berapa lama saya meninggalkan Sumatra, terciumlah Suoh ini! Sudah begitu, akan jadi geopark nasional pula. Saya penasaran, saya senang betul dengan yang berbau alam, mengingat saya pernah tinggal dekat dengan Suoh namun belum pernah bersua rasanya sayang sekali. Tak apalah saya obati dulu dengan berselancar asik di dunia maya, tanya sana-sini ke Mbah Google, biar saya puas sedikit. Kalau ada waktu dan tentunya biaya, saya ingin bertamasya ke Suoh.
Ini kutipan pertama terkait Suoh yang saya baca:
Geopark itu perasan dari 3 komitmen Pemkab Lambar terkait Literasi, Konservasi dan Tangguh Bencana. Melalui Geopark, Kita akan Menulis ulang Narasi besar sejarah yang hilang, mempelajari dan mengimplementasikan nya dalam kebijakan publik yang berpihak pada lingkungan hidup, mitigasi bencana, partisipasi rakyat, berkepribadian secara budaya dan berkelanjutan menuju Lampung Barat Hebat. Hidup harmoni bersama bencana dan rimbun nya Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (H. Parosil Mabsus, Bupati Lampung Barat).
Loh? Suohnya mana? Artikel pertama yang saya baca memang memuat dukungan Suoh sebagai Geopark Nasional, jadi sebagai awalannya tentu kita harus tahu dulu apa dan bagaimana Geopark Nasional itu kan?
Geopark, berasal dari kata geological dan park, yang kalau digabung artinya taman geologi atau taman bumi, sesuai Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pengembangan Taman Bumi (Geopark) Bab 1 Pasal 1 ayat 1 pengertian geopark adalah sebuah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki Situs Warisan Geologi (Geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek Warisan Geologi (Geoheritage), Keragaman Geologi (Geodiversity), Keanekaragaman Hayati (Biodiversity), dan Keragaman Budaya (Cultural Diversity), serta dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan dengan keterlibatan aktif dari masyarakat dan Pemerintah Daerah, sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap bumi dan lingkungan sekitarnya.
Lebih lanjut dijelaskan pula dalam PP tersebut mengenai aspek-aspeknya, yakni:
- Keragaman Geologi (Geodiversity) adalah gambaran keunikan komponen geologi seperti mineral, batuan, fosil, struktur geologi, dan bentang alam yang menjadi kekayaan hakiki suatu daerah serta keberadaan,kekayaan penyebaran, dan keadaannya yang dapat mewakili proses evolusi geologi daerah tersebut.
- Warisan Geologi (Geoheritage) adalah Keragaman Geologi (Geodiversity) yang memiliki nilai lebih sebagai suatu warisan karena menjadi rekaman yang pernah atau sedang terjadi di bumi yang karena nilai ilmiahnya tinggi, langka, unik, dan indah, sehingga dapat digunakan untuk keperluan penelitian dan pendidikan kebumian.
- Situs Warisan Geologi (Geosite) adalah objek Warisan Geologi (Geoheritage) dalam kawasan Geopark dengan ciri khas tertentu baik individual maupun multiobjek dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah cerita evolusi pembentukan suatu daerah.
- Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) adalah keanekaragaman di antara mahluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya, daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya.
- Keragaman Budaya (Cultural Diversity) adalah budaya masa lalu dan budaya masa kini, baik yang bersifat berwujud (tangible) maupun tidak berwujud (intangible).
Wah, jadi lebih terbuka wawasannya mengenai geopark nasional kan? Terus memangnya geopark nasional buat apa sih? Sudah jelas ya untuk pelestarian Warisan Geologi (Geoheritage), Keanekaragaman Hayati (Biodiversity), dan Keragaman Budaya (Cultural Diversity) yang dilakukan bersama-sama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pemangku Kepentingan melalui 3 (tiga) pilar meliputi upaya konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian bagi masyarakat secara berkelanjutan. Poin terakhir penting banget nih, kalau suatu wilayah jadi geopark nasional masyarakat sekitarnya bisa ikut sejahtera. Gimana? Manfaat banget geopark ini.
Edukasi geoparknya sebatas itu dulu ya, lanjut ke bagaimana seluk-beluk si Suoh ini yang sayang banget kalau tidak diketahui. Yang pertama tentunya destinasi wisata! Eits kelupaan, detailnya Suoh ini terletak di Lampung Barat, Lampung, Indonesia pastinya. Daerah ini sebenarnya adalah nama kecamatan di Lampung Barat. Menariknya lagi Suoh juga sangat dekat dengan wilayah Taman Nasional Bukit Barisan, bahkan dikelilingi. Tak heran kalau alamnya juga indah menawan.
Asal Muasal Kata Suoh
Usut punya usut katanya asal muasal daerah ini, jika mengacu pada legenda rakyat adalah dahulu sempat terjadi panen padi besar-besaran hingga berakhir sebagian dibakar oleh penduduk desa. Bakar sendiri disebut suwah tapi oleh pendatang dari pulau jawa dilafalkan menjadi Suoh. Itulah mengapa daerah ini berakhir diberi nama Suoh.
Wisata Alam Suoh
Untuk wisata alamnya yang pertama saya tahu adalah Danau Keramikan letaknya di kaki bukit Gunung Ratu. Unik memang namanya, ada yang bilang danau ada yang bilang kawah. Dalam perjalanan menuju ke sana kalian akan melalui padang rumput berupa savana yang di beberapa tempat terdapat pagar besi pembatas cekungan yang menyemburkan api. Disebut keramikan karena permukaannya yang berupa hamparan batu luas seperti keramik. Keramik ini sendiri sebenarnya merupakan lahar berupa sulfur yang sudah mengeras serta mengendap dan akhirnya membentuk batuan.
Asal mulanya dipercaya oleh masyarakat sekitar berasal dari letusan Gunung Ratu pada tahun 1933, akhirnya tercipta kawah-kawah serta lempengan mirip keramik ini. Dibawahnya mengalir sumber air panas bahkan di beberapa bagian tampak ada air yang meletup-letup keluar dari permukaan bersmaan dengan uap panas yang dibawanya. Karena berasal dari kawah, udara sekitarnya pun jelas berbau sulfur alias belerang. Tidak semua lempengan keramik cukup tebal untuk menahan beban pengunjung, masih ada yang tipis dan belum terlalu kuat. Maka dari itu wisatawan dihimbau untuk selalu menaati peraturan dan berhati-hati bila mengunjungi objek wisata ini.
Sayang beribu sayang, banyak yang belum menyadari keberadaan objek wisata ini, pengelolaannya pun belum sebaik itu. Mungkin juga karena jalan menuju tempat ini masih belum terlalu mendukung. Padahal bila dikelola dengan baik pasti dapat menyejahterakan masyarakat sekitar dan tentunya menambah daftar objek wisata alam Lampung sendiri bukan? Ya itulah salah satu contoh nyata mengapa penting untuk menjadikan Suoh sebagai daerah geopark nasional, alamnya indah, sayang bila tidak bisa berbagi dengan seluruh penjuru nusantara tentangnya.
Oke, selanjutnya ada wisata alam Nirwana, Kawah Nirwana lebih tepatnya. Kawah yang merupakan kaldera gunung api yang masih aktif, luasnya mencapai 128 kilometer persegi. Hampir mirip dengan Danau Keramikan, bedanya permukaannya membentuk gunungan-gunungan yang terdiri dari silica. Selai itu, uap yang dihasilkan oleh kawah ini jauh lebih banyak, sehingga mengepul membentuk seperti awan. Mungkin asal usul nama kawah ini karena uapnya membentuk awan-awan yang serasa berada di nirwana alias surga. Di kawah ini juga mengalir aliran air hangat, wisatawan bisa mencuci tangan atau muka bahkan ada yang bisa sampai berendam di airnya.
Kawah Nirwana ini juga masih satu kawasan dengan Taman Nasional Bukit Barisan, tentunya juga berdekatan dengan Keramikan karena untungnya tempat wisata di Suoh ini tidak saling berjauhan. Perlu diingat, kalau sempat berkunjung jangan lupa untuk didampingi orang yang kenal dengan kawasan ini seperti tour guide, hati-hati dengan semburan uap panas.
Kedua wisata alam tersebut termasuk wisata alam kawah bumi yang menyajikan sumber panas alami bumi. Potensi geothermal untuk sumber tenaga terbarukan ini sedang ditekuni lebih lanjut oleh PT. Chevron dan Star Energy, wah, semoga bisa jadi alternative energi terbarukan ya!
Selanjutnya ada danau Suoh, danau ini menawarkan petualangan aman yang tidak akan terlupakan. Akses ke situs ini cukup menantang sehingga sangat disarankan bagi wisatawan yang ingin mencapai danau untuk menggunakan kendaraan yang sesuai seperti mobil offroad atau sepeda motor trail. Di daerah Danau Suoh ada tiga danau tempat air bisa berubah warna. Sementara itu, tidak jauh dari kawasan danau traveler dapat melihat fenomena alam yang menarik dalam bentuk sumber panas bumi.
Area Danau Suoh adalah “kompleks” yang terdiri dari empat danau, yaitu: Danau Asam, Danau Minya, Danau Belibis, dan Danau Lebar. Nama-nama dilaporkan diambil dari kondisi di sekitar danau. Misalnya, nama yang diberikan ke danau Asam adalah karena air danau rasanya sangat asam. Sekitar 300 meter di sebelah selatan danau ada danau minyak yang permukaan airnya seperti minyak mengambang. Selanjutnya, nama Danau Belibis diambil dari kawanan belibis yang sering datang untuk mencari ikan. Danau Lebar, sesuai namanya danau
ini lebih lebar dari danau lainnya.
Bagaimana? Keren-keren kan? Saya saja tidak sabar untuk bisa bersua secara langsung.
Kopinya!
Siapa yang tidak tahu kopi lampung? Nah, Suoh sebagai bagian daerah Lampung Barat ini memiliki dataran yang cocok untuk perkebunan kopi untuk membuat kopi lampung. Menurut data BPS 2018, perkebunan Suoh memproduksi kopi sebanyak 1514 ton. Biji kopi hasil panen tersebut tidak hanya akan diolah untuk kepentingan dalam negeri tapi juga berkualitas ekspor alias dikirim ke luar negeri.
Kopinya sendiri adalah kopi robusta, yang khas dengan cita rasa dan bau yang kuat. Bahkan di kalangan pecinta kopi lampung, kopi jenis robusta ini konon berbau seperti cokelat. Memang alam Suoh menyimpan banyak potensi yang belum dikenal banyak orang ya.
Budaya
Bebicara tentang Suoh, tak lepas dengan kebudayaan khas Lampung Barat, apalagi kalau bukan pesta sekura, ikonnya Lampung Barat.
Kata Sekura berasal dari kata sakhuka yang berarti “penutup wajah atau penutup muka” dalam bahasa setempat. Dengan begitu, sekura sendiri dapat berarti topeng.Konon penggunaan topeng ini sebagai perlengkapan saat perang saudara. Untuk menutupi identitas karena melawan saudara sendiri sekaligus menghilangkan rasa ragu untuk melawan karena masih satu keluarga. Ada yang bilang juga kalau tradisi ini berasal dari asimilasi Hindhu-Islam.
Para peserta mengenakan busana dan topeng yang beraneka rupa. Pada dasarnya, jenis sekura dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu sekura betik dan sekura kamak. Sekura betik mengenakan kostum yang bersih dan indah, bisa menggunakan topeng kain miwang dan kacamata. Sementara itu, sekura kamak mengenakan kostum yang kotor, aneh, dan topeng yang biasanya terbuat dari kayu. Pesta ini biasa diadakan untuk menyambut hari raya Idul Fitri. Unik sekali bukan? Jangan lupa dukung Suoh untuk jadi Geopark Nasional ya!
Penulis: Meenour, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Indonesia
Referensi:
https://lampung.antaranews.com/berita/293593/pesona-wisata-alam-keramikan-suoh-lampung-barat
http://www.razonewane.com/2018/05/apakah-sudah-tau-apa-itu-pesta-sekura.html
https://lampungbaratkab.bps.go.id/publikasi.html
https://ahlikopilampung.com/2018/10/31/kopi-lampung-paling-enak-bandar-negeri-suoh/